Cara Dan
Strategi Menjadi Guru Profesional
PENDAHULUAN
Seorang guru di tuntut harus
memliki profesionalitas dalam mengajar, karena akan mempengaruhi hasil
belajar dari peserta didik. Ketika seorang guru yang memiliki kompetensi
profesional dan mampu menguasainya dia akan lebih mudah dalam proses mengajar.
karena penting penerapan kompetensi profesional dalam pengajaran di
kelas. Guru yang menguasai sepenuhnya bisa mengatur kelas dengan sebaik
mungkin, membuat siswanya tidak bosan dengan materi yang di sampaikan, dengan
menggunakan metode-metode mengajar yang bersifat persuasif yakni mengajak
para peserta didik untuk bisa mengasah kreatifitasnya, kecerdasanya,
kemampuannya melalui tugas-tugas yang di berikan oleh guru. Dengan
demikian guru akan lebih mudah mengajar dan siswapun mau ikut serta dalam
pembelajaran dengan metode dan strategi yang telah di siapkan oleh guru.
Rasulullah SAW
(dalam assayuti, hal 36) bahwa “sesuatu pekerjaan yang di serahkan kepada
seseorang bukan profesinya, maka tunggulah suatu kehancuran.”(rawahu bukhori
muslim)
Kata profesi
identik dengan kata keahlian, demikian juga jarvis (1983) mengartikan seseorang
yang melakukan tugas profesi juga sebagai orang yang ahli (expert). pada
sisi lain profesi mempunyai pengertian seseorang yang menekuni pekerjaan
berdasarkan keahlian, kemampuan, teknik dan prosedur berdasarkan
intelektualitas. Hal demikian dapat di baca pula pendapat volmer dan mills
(1966).
Berbagai macam
pengertian profesi diatas menimbulkan makna bahwa profesi yang di sandang oleh
tenaga kependidikan atau guru, adalah sesuatu pekerjaan yang membutuhkan
pengetahuan, ketrampilan, kemampuan, keahlian, dan keteladanan untuk
menciptakan peserta didik yang memiliki perilaku sesuai yang di harapkan.
B.
Konsep personalisasi guru
Ketrampilan
dalam pekerjaan profesi sangat di dukung oleh teori yang telah dipelajarinya.
Jadi seorang profesional di tuntut banyak belajar membaca dan mendalami teori
tentang profesi yang di gelutinya.suatu profesi bukanlah suatu parmanen, ia
akan mengalami perubahan dan mengikuti perkembangan kebutuhan manusia, oleh
sebab itu penelitian suatu tugas profesi dianjurkan, di dalam keguruan di kenal
dengan penelitian action research. Penggunaan metode ilniah ini menurut
sutisna (1989:361) memperkuat unsur rasionalitas yang menggalakan sifat kritis
terhadap teori.
Secara
konseptual unjuk kerja guru menurut depdikbud dan johson (1980)mencakup tiga
aspek, yaitu; (a) kemampuan profesional (b) kemampuan sosial (c) kemempuan
personal (pribadi).
C.
Syarat-syarat menjadi guru profesional
Menjadi guru profesional
bukanlah pekerjaan yang gampamg, seperti yang di bayangkan semua orang, dengan
bermodal penguasaan materi dan menyampaikanya kepada siswa sudah cukup, hal ini
belumladapat di kategori sebagai guru yang memiliki pekerjaan profesional,
karena guru yang profesional mereka harus memiliki berbagai ketrampilan,
kemampuan khusus, mencintai pekerjaanya, menjaga kode etik guru dan lain
sebagainya.
Demikian pula
halnya seorang guru profesionaldia memiliki keahlian, ketrampilan dan kemampuan
sebagai filosofi ki hajar dewantara; tut wuri handayani ing garso sung
tolodo, ing madyo mangun kurso.”tidak cukup dengan menguasai materi
pelajaran akan tetapi mengayomi murid, menjadi contoh atau teladan bagi murid
serta selalu mendorong murid untuk labih baik dan maju. Guru profesional selalu
mengembangkan dirinya terhadap pengetahuan dan mendalam keahlianya, kemudian
guru profesional rajin membaca literatur-literatur dengan merasa tidak rugi
memebeli buku-buku yang berkaitan dengan pengetahuan yang di gelutinya.
Oemar Halmalik dalam bukunya Proses
Belajar Mengajar (2001:118), guru profesional harus memiliki persyaratan,
yang meliputi:
1.
Memiliki bakat
sebagai guru
2.
Memiliki
keahlian sebagai guru
3.
Memiliki
keahlian yanga baik dan integrasi
4.
Memiliki mental
yang sehat
5.
Berbadan sehat
6.
Memiliki
pengalaman dan pengetahuan yang baik
7.
Guru adalah
manusia yang berjiwa pancasila
8.
Guru adalah seorang
warga negara yang baik
D.
Guru
profesional sebagai komunikator dan fasilitator
Di lihat dari
peran guru di dalam kelas, mereka beperan sebagai seorang komunikator,
mengkomunikasikan materi pelajaran dalam bentuk verbal dan non verbal. Pesan
yang di sampaikan kepasa komunikan berupa buku teks,lisan, cerita dan
lain-lain.
Pesan itu telah
di kemas sedemikian rupa sehingga mudah di pahami. Di mengerti, di pelajari, di
cerna, daan di aplikasikan para siswa.
Pesan dalam
bentuk verbal tersebut di rancang untuk d sajikan dalam beberapa kali pertemuan
dan diterapkan sesuai setandar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, media,
dalam alokasi waktu yang sesuai dengan beban dan uatan materi.
Komunikasi
materi pelajaran tidak terbatas di dalam kelas semata tetapi dirancang untuk
diluar kelas, berupa tugas yang terkontrol dan terukur, baik materi teoritis
dan praktis sehingga materi pelajaran yang di sajikan lebih komunikatif. Dialam
kelas guru menjelaskan, siswa bertanya, menyimak, sebaliknya guru mendapat informasi
dari siswa-siswanya, dan menjawab pertanyaan siswa serta mencari solusi bersama
bersama-samakedua belah pihak komunikator, dan komunikan aktif dan peran yang
lebih dominan terletak pada siswa atau siswa yang lebih akrif. Pada akhir
penyajian materi guru melakukan evaluasi untuk mengukur kemampuan siswa
terhapasa materi yang telah di sampaikann.
Komunikasi
pembelajaran dan komunikasi umum memiliki perbedaan dalam aspek tujuan;
komunikasi pembelajaran mempunya tujuan lebih spesifik atau khusus. Kekhususan
inilah yang dalam proses komunikasi melahirkan istilah-istilah khusus seperti;
penerangan, proganda indroktrinisasi, agitasi, dan pendidikan. Komunikasi umum
tujuan bersifat umum dan tidak terukur.
Dalam bagian ini akan diulas secara garis besar isi serta arahan prespektif
(wajib diikuti) setiap butir kemampuan dasar keguruan tersebut, agar menjadi
lebih jelas apa yang mesti di usahakan atau di kerjakan olh guru dalam meniti
serta mengembangkan karirnya.
a) Guru dituntut menguasai bahan ajar
Ciri khas jasa
sekolah (guru) dalam mendidik siswanya adalah membantu siswa dalam
memperkembangkan akalnya(bidang ilmu pengetahuan ) dan membantu agar siswa
menguasai kecakapan kerja tertentu (selaras dengan tuntutan masyarakat serta
selaras dengan tuntutan teknologi)untuk kepentingan ini,mutu penguasaan bahan
ajar dari para guru sangat menentukan keberhasilan pengajarnnya. Guru hendaknya
menguasai bahan ajar wajib (pokok) , bahan ajar pengayaaan dan bahan ajar
penunjang dengan baik untuk keperluan pengajaranya.
b) Guru mampu mengelola program belajar-mengajar
Guru di
harapkan menguasai secara fungsional tentang pendekatan sistem pengajaran,
asas-asas pengajaran, prosedur, metode, teknik-teknik pengajaran, menguasai
secra mendalam serta berstruktur bahan ajara, dan mampu merancang penggunaan
fasilitas pengajaran (dalam banyak hal, guru di harapkan mampu membuat alat
bantu atau media pembelajaran). Secara garis besar tuntutan dari butir kedua
kompetensi profesional ini adalah guru di harapkan mampu menyusun satuan
pelajaran (SP) yang berbobot
c) Guru mampu mengelola kelas
Kelas sebagai kesatuan kelompok belajar hendaknya berkembang menjadi
kelompok elajar yang penuh persahabatan serta kerjasama, yang bersemangat untuk
belajar (bermotivasi yang berkeinginan mencapai prestasi yang memiliki
cita-cita dan yang menangkap makna belajar), yang berkedisiplinan dalam
menyelesaikan tugas-tugas, yang efektif, efesien dalam penggunaan waktu
belajar, dan secara keseluruhan situasi kelas tersebut menyenangkan anggotanya
(siswadan guru).
Jadi inti dari pengelolaan kelas adalah usaha menciptakan situasi sosial
kelas yang kondusif untuk belajar sebaik mungkin tentu saja kondisis dan
fasilitas kelas (prasarana dan sarana pengajaran khususnya media dan sumber belajar)
yang perlu di dayagunakan dalam pengelolaan kelas keamanan, ketertiban kelas
dan semangat belajar di sebabkan oleh banyak faktor penting adalah mutu
pengajaran guru yang rendah.
d)
Guru mampu menggunakan media dan sumber
pengajaran
Media pengajaran adalah alat penyalur pesan pengajaran, baik yang bersifta
langsung maupun yang tidak langsung (misal: media rekaman).
Pendayagunaan media dan sumber pengajaran dapat berupa penggunaan alat
(media)mbuatan guru, pemanfaatan kekayaan alam sekitar untuk belajar,
pemanfaatan perpustakaan, pemnfaatan laboratoriu, pemanfaatan nara sumber serta
pengembang pengajaran di sekolah, dan pemanfaatan fasilitas teknologi
pengajaran yang lain.
Kemampuan guru dalam membuat alat pengajaran atau media pengajaran, mengorganisasi
alat atau media pengajaran dengan baik tahap perencanaan maupun pelaksanaanya.
e) Guru menguasai landasan-landasan
kependidikan
Landasan-landasan kependidikan adalah sejumlah disiplin ilmu yang wajib didalami
oleh calon guru. Yang mendasari asas-asas kebijakan pendidikan (baik dalam
sekolah maupun diluar sekolah).
Yang tergolong
dalam kajian landasan –landasan kependidikan adalah rumpun mata kuliah dasar
kependidikan (kelompok PENdalam kurikulum LPTK), yaitu ilmu pendidikan,
psikologi pendidikan, administrasi pendidikan, bimbingan dan konseling dan
filsafat pendidikan.
Guru yang mempunyai
kompetensi pedagogik tinggi adalah guru yang senantiasa mempunyai ketrampilan
mengajar yang sangat baik, yaitu dengan berbagai cara dalam memilih model,
strategi dan metode pembelajaran yang tepat sesuai dengan karakteristik
Kompetensi Dasar dan karakteristik peserta didiknya. Metode pembelajaran adalah ilmu yang mempelajari cara-cara untuk melakukan
aktivitas yang tersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari pendidik dan
peserta didik untuk saling berinteraksi dalam melakukakam suatu kegiatan
sehingga proses belajar berjalan dengan baik dalam arti tujuan pengajaran
tercapai.
Agar tujuan pengajaran tercapai sesuai dengan yang telah di rumuskan oleh
pendidik, maka perlu mengetahui, mempelajari beberapa metide mengajar serta di
praktekan pada saat mengajar ada beberapa metode mengajar seorang guru
profesional yaitu:
Metode ceramah
yaitu sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan
secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umunnya mengikuti secara pasif.
Muhibbinsyah (2003). Metode ceramah dapat di katakan sebagai satu-satunya
metode yang paling ekonomis untuk menyampaikan informasi, dan paling efektif
dalam mengatasi kelangkaan literatur atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan
daya beli dan paham siswa.
2)
Metode diskusi
(discussion method)
Muhibiansyah
(2003) mendifinisikan bahwa metode diskusi adalah metode mengajar yang sangat
erat hubunganya dengan memecahkan masalah (problem solving) metode ini lazim
juga disebut diskusi kelompok (group discussion) dan resitasi bersama
(scialized recitation). Metode diskusi di aplikasikan dalam proses belajar
mengajar untuk :
1.
Mendorong siswa berpikir kritis
2.
Mendorong siswa mengepresikan pendapatnya secara bebas
3.
Mendorong siswa menyumbangkan buah pikiranya untuk
memecahkan masalah bersama
4.
Mengambil satu alternatif jawaban atau beberapa
alternatif jawaban untuk memecahkan masalah berdasarkan pertimbangan seksama.
3)
Metode
Demonstrasi
Metode
demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian,
aturan dan urrtan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui
penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang
sedang di sajikan (muhibbinsyah 2003) metode demonstrasi adalah metode yang di
gunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu benda yang
berkenaan dengan bahan pelajaran.
Manfaat
psikologis paedagogis dari metode demonstrasi adalah :
a.
Perhatian siswa dapat lebih di pusatkan
b.
Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang
sedang dipelajari
c.
Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih
melekat dalam diri siswa
4)
Metode Ceramah
Plus
Metode ceramah
plus adalah metode mengajar yang menggunakan lebih dari satu metode, yakni
metode ceramah gabung dengan metode lainya. Ada tiga macam metode ceramah plus
yaitu :
a.
Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas (CPTT)
Metode ini
adalah metode mengajar gabungan antara metode ceramah dengan tanya jawab dan
pemberian tugas metode campuran ini idealnya di lakukan secara tertib yaitu :
1.
Penyampaian materi oleh guru
2.
Pemberian peluang bertanya antara guru dengan siswa
3.
Pemberian tugas kepada siswa
b.
Metode ceramah plustama diskusi dan tugas(CPDT)
Metode ini di
lakukan secara tertib sesuai urutan pengkombinasianya, yaitu pertama guru
menguraikan materi pelajaran, kemudian mengadakan diskusi, dan akhirnya memberi
tugas.
c.
Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL)
Metode ini
adalah kombinasi antara kegiatan menguraikan materi pelajaran dengan kegiatan
memperagakan dan latihan.
5)
Metode Resitasi
(recitation method)
Metode resitasi
adalah suatu metode mengajar di mana siswa di haruskan membuat resume dengan
kalimat sendiri.
Tabel kelebihan
dan kelemahan Metode Resitasi
No
|
Kelebihan
|
Kelemahan
|
1
|
Pengetahuan yang anak didik peroleh
dari hasil belajar sendiri akan dapat di ingat lebih lama.
|
Terkadang anak didik melakukan
penipuan dimana anak didik hanya meniru hasil perkerjaan temanya tanpa mauh
bersusah payah mengerjakan sendiri.
|
2
|
Anak didik berkesempatan memupuk
perkembangan dan keberanian mengambil inisiatif, bertanggung jawab dan
berdiri sendiri.
|
Terkadang tugas di kerjakanoleh orang
lain tanpa pengawasan.
|
3
|
Sukar memberiakan tugas yang memenuhi
perbedaan individual.
|
Metode
Percobaan (Experimental Method)
Metode
percobaan adalah metode pemberian kesempatan kepada anak didik perorangan atau
kelompok, untuk di latih melakukan suatu proses atau percobaan. Metode
percobaan adalah suatu metode mengajar yang menggunakan tertentu dan di lakukan
lebih dari satu kali misalnya di laboratorium. Menurut roestiyah (2001:80) bahwa metode
experimen adalah suatu cara mengajar di mana siswa malkukan suatu percobaan
tentang sesuatu hal,mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaanya
kemudian hasil pengamatan itu di sampaikan ke kelasa dan di evaluasi oleh guru.
6)
Metode karya
wisata
metode karya
wisata adalah suatu metode mengajar yang di rancang terlebih dahulu oleh
pendidik dan di harapakan siswa membuat laporan dan di diskusikan bersama
dengan peserta didik yang lain serta di dampingi oleh pendidik, yang kemudian
di bukukan.
Metode field
trip atau karya wisata menurut mulyasa (2005:112) merupakan suatu perjalanan
atau pesiar yang di lakukan oleh peserta didik untuk memperoleh pengalaman
belajar, terutama pengalaman langsung dan merupakan bagian integral dari
kurikulum sekolah. Meskipun karya wisata memiliki banyak hal yang bersifat non
akademis, tujuan umum pendidikan dapat segera di capai, terutama berkaitan
dengan pengembangan wawasan pengalaman tentang dunia luar.
7)
Metode latihan
ketrampilan
Metode latihan
ketrampilan adalah suatu metode mengajar dimana siswa diajak ke tempat latihan
ketrampilan untuk melihat bagaimana cara membuat sesuatu, bagaimana cara
menggunakanya, untuk apa di buat, apa manfaat dan sebagainya.
8)
Metode mengajar
beregu (team teaching method)
Metode mengajar
beregu adalah suatu metode mengajar dimana pendidiknya lebih dari satu orang
yang masing-masing mempunyai tugas. Biasanya salah seorang pendidik di tunjuk
sebagai kordinator. Cara pengujianya, setiap pendidik membuat soal, kemudian di
gabung. Jika ujian lisan maka setiap siswa yang diuji harus langsung berhadapan
dengan team pendidik tersebut.
9)
Metode mengajar
sesama teman (peer teaching method)
Metode mngajar
sesama teman adalah suatu metode mengajar yang di bantu oleh temanya sendiri.
10)
Metode
pemecahan masalah (problem solving method )
Metode ini
adalah suatu metode mengajar yang mana siswanya di beri soal-soal, lalu di
minta pemecahanya.
11)
Metode
perancangan (project method)
Metode ini
yaitu suatu metode mengajar di mana pendidik harus merancang suatu proyek yang
akan di teliti sebagai obyek kajian.
12)
Methode bagian
(teileren method)
Adalah suatu
metode mengajar dengan menggunakan sebagian-sebagian misalkan ayat per ayat
kemudian di sambung lagi dengan ayat lainya yang tentu saja berkaitandengan
masalahnya.
PENUTUP
Dengan demikian
guru harus memiliki komptensi prfofesional guna meningkatkan kulitas peserta
didik beserta mencerdaskan anak bangsa. Dalam upaya pembentukan karakeristik
siwa yang berlandaskan kependidikan dan juga mempunyai kepribadian yang baik.
Pembahasan tentang cara dan strategi menjadi guru profesional yang saya sajikan
beserta teori kajian ilmu pengetahuan yang melingkupinya. Saya berharap besar
akan kritiakan dan saran dalam upaya peningkatan mutu kualitas pengetahuan
saya, walaupun didalamnya masih terdapat kesalahan dan kekurangan.
No comments:
Post a Comment